BANGILAN, pkhtuban.web.id – Merubah perilaku Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) untuk menuju keluarga sejahtera, bagian dari amanat dari pendampingan PKH, yang sebelumnya juga kita bahas pada tulisan, https://pkhtuban.web.id/melalui-p2k2-pendamping-sosial-pkh-kec-bangilan-bertekad-merubah-paradigma-kpm-pkh/, terkait proses pendampingan melalui kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2). Lalu, kegiatan pendampingan lainnya yang secara umum memiliki arah dan tujuan yang sama yakni kunjungan ke peserta PKH atau biasa disebut juga dengan “home visit”, kunjungan langsung ke rumah KPM.
Dengan adanya musibah Pandemi COVID-19, proses kegiatan pendampingan PKH juga terkendala untuk mengikuti upaya preventif dalam pencegahan penyebaran virus Corona sesuai protokol yang ada. Sehingga proses kegiatan P2K2 untuk beberapa saat waktu juga dihentikan. Hingga ditetapkannya New Normal oleh Bupati Tuban, Fathul Huda (20 Juli 2020), baru kegiatan bisnis PKH dilaksanakan dengan normal kembali, pun dengan memperhatikan protokol pencegahan penyebaran virus dengan nama ilmiahnya SARS-CoV-2 ini.
Maka, dengan kosongnya kegiatan P2K2 selama waktu itu, para pendamping sosial PKH lebih banyak mengisi kegiatan pendampingan sosial melalui Home Visit. Para pendamping dari rumah ke rumah (KPM) melakukan proses sosialisasi dan silaturahmi. Baik berkaitan dengan informasi seputar kebijakan-kebijakan pada PKH dalam menghadapi Pandemi, memberikan pemahaman kepada KPM dalam menghadapi Pandemi ini. hingga meningkatkan pengetahuan, pemahaman mengenai pentingnya pendidikan, kesehatan dan pengelolaan keuangan bagi keluarga.
Dampak perubahan ekonomi dan sosial yang cukup besar dengan adanya Pandemi global ini, pastinya juga dirasakan oleh para kaum miskin dan rentan miskin tersebut. Terlebih, bagi para KPM yang terdampak langsung oleh adanya COVID-19. Tidak sedikit ditemukan KPM yang kebutuhan dalam mencari nafkahnya benar-benar dalam kondisi terganggu selama Pandemi ini. Salah satu KPM Desa Banjarworo kecamatan Bangilan, Murni, mengaku, dengan adanya Pandemi Corona ini hampir tidak ada pemasukan keuangan untuk keluarganya. “Suami saya yang sebelumnya bekerja ikut orang di Pabrik Meubel, sekarang di PHK (Putus Hubungan Kerja),” ungkap Ibu hitam manis itu.
Dalam Home Visit selama Pandemi ini, bisa dipastikan para pendamping sosial lebih banyak kesempatannya melakukan edukasi kepada KPM dampingannya masing-masing, dalam kaitannya menghadapi situasi Pandemi yang tak kunjung usai ini. Mulai dari konteks kesehatan, seperti pencegahan penyebaran virus Corona, mengkampanyekan gaya hidup bersih dan sehat. Meluruskan isu dan wacana-wacana kurang baik yang berkaitan dengan informasi seputar Corona yang tersebar di publik. Hingga memberi pemahaman dan memotivasi para KPM dalam menghadapi penyebaran COVID-19 pada konteks ekonomi. Sehingga dengan hadirnya para pendamping sosial PKH di tengah-tengah KPM, bisa memberikan edukasi, sosialisasi, sampai dukungan secara moral dalam menghadapi penyebaran virus yang berasal dari kota Wuhan China ini.
Diketahui sebelumnya, ada kabar kurang baik yang menimpa KPM Desa Sidotentrem Kecamatan Bangilan, Sutipah. Anak pertamanya, Devi Sandra P, yang saat ini juga sedang hamil dinyatakan telah terpapar COVID-19. Diketahui, memang sebelumnya Devi baru pulang bekerja dari Kota Surabaya. “Tanggal 10 (Juli 2020) dilakukan tes swab, tepat tanggal 18 Juli 2020 hasil swab keluar dan positif. Saat ini masih dirawat di Tuban (RSUD dr R Koesma Tuban),” Jelas Sekretaris Desa Sidotentrem Kecamatan Bangilan, Pudianto.
Sekedar diketahui, angka penyebaran COVID-19 di kabupaten Tuban (22/08/2020), melalui situs resmi milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, tubankab.go.id, menunjukkan, suspek ada 16 orang, konfirmasi sembuh sebanyak 219 orang, konfirmasi meninggal sebanyak 39, lalu terkonfirmasi positif yang masih dirawat ada 41 orang, dengan total konfirmasi sudah di angka 299 orang.
Penulis : Usul Pujiono (Pendamping Sosial Kecamatan Bangilan)