Tuban – pkhtuban.web.id, Setelah kemarin mendatangi agen e-warong kini pendamping dan KPM juga mendatangi bank BNI guna meminta di cetakan rekening koran, (7/12/2021). Setelah di terbitkan rekening koran ternyata pada bulan Oktober di KKS KPM atas nama Ibu Sukirah ada uang keluar sebesar Rp 1.100.000 dan yang di berikan hanya Rp 1.000.000, selanjutnya untuk KKS dengan atas nama bu Sukarmi pada bulan November juga ada uang keluar sebesar Rp 600.000 dan hanya di berikan Rp 500.000, artinya bahwa sesuai dengan bukti tersebut terdapat pemotongan sebesar Rp 100.000 di bulan Oktober dan November pada dua KPM. Menurut keterangan kedua KPM tersebut bahwa mereka adalah penerima bansos PKH baru, sebelumnya mereka hanya mendapatkan BPNT saja, ia mengetahui setelah pendamping PKH mendatangi rumahnya dan memberi tahu bahwa mereka mendapat bansos PKH. “Nggeh mas kulo nembeh angsal PKH, sak derenge cuma angsal BPNT”, tutur sukirah.
Disisi lain Keluarga bu Sukarmi juga sempat menceritakan bahwa saat dirinya menarik uang PKH di agen e-warong tersebut dirinya tidak diberikan struk. Selain itu menurutnya e-warong tersebut hanya di buka pada saat pencairan BPNT saja, untuk hari hari biasa selalu tutup. Sementara itu pendamping PKH kelurahan sidomulyo merasa bersyukur karena hak kedua KPM tersebut sudah kembali, ia juga menyampaikan untuk para KPM PKH agar memegang dan menyimpan KKS sendiri.
Lewat gerakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Pegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Sendiri, dimaksudkan agar KPM mandiri dalam pengambilan bantuan sosial tunai serta meningkatkan kesadaran dan kemauan KPM untuk berlatih bertransaksi menggunakan KKSHal itu di sampaikan agar kedepan tidak ada lagi kejadi semacam ini berulang”Alhamdulillah kedua KPM haknya sudah di kembali, baik bu Sukirah maupun bu Sukarmi, menurut yang bersangkutan uangnya udah di kembalikan dan di antar kerumah masing-masing”, pungkasnya.
Dari temuan itu pendamping PKH langsung melaporkan ke koordinator kabupaten guna di tindak lanjuti “Ya kemarin siang kita mendatangi agen e-warong yang bersakutan untuk meminta KKS tapi gagal karena e-warong tutup, tapi menurut KPM sorenya pemilik E-warong mendatangi KPM dan mengembalikan KKS nya, dan tadi kita langsung ke bank BNI untuk meminta di terbitkan rekening koran, dan ternyata hasilnya ada selisih seratus ribu pada kedua KPM tersebut, setelah itu ya langsung kita laporkan ke Korkab”, ungkap pendamping. Sukirah mengungkapkan bahwa kemarin sore dirinya di datangi pemilik agen e-warong, kedatangan tersebut untuk mengembalikan KKS dan uang seratus ribu. ” Wingi sore mas tiange mriki maringi arto setunggal latus kali kartune “, ungkap Sukirah. Hal yang sama juga di sampaikan Keluar ibu Sukarmi bahwa diri juga didatangi pemelik e-warong tadi sebelum berangkat ke bank BNI” Tadi orangnya kemari dan mengembalikan uang seratus ribu mas, ia juga berpesan kalau gak usah datang ke BNI sama pendamping “,